Bersinarlah Mentari di Hari Baruku - Memory of 2016

Memory of 2016 - Bersinarlah Mentari di Hari Baruku

Karya: Trisnawan

     Cerita ini adalah cerita pendek tahunan yang sengaja saya publikasikan di setiap awal tahun. Mohon maaf bila ada kesamaan nama, latar, dan cerita. Karena nama dalam tokoh cerita diambil secara acak dan tidak mengambil nama asli.


Awal tahun 2016 ini Awan memulai aktifitasnya dengan hobbynya, ya musik. Menonton acaran musik di TV adalah salahsatu kegitan tahun barunya. Dia mengisi liburannya bersama teman-temannya.



Awal masuk sekolah Awan disibuki dengan kegiatan LES di sekolah persiapan Ujian Nasional. Namun di sela-sela kesibukanna ia selalu menyempatkan waktu untuk mengasah bakatnya di bidang musik. Itu adalah salah satu cara yang dia lakukan untuk mengembalikan semangatnya yang telah lelah menurun karena kesibukan menghadapi Ujian. Saat itu pula ia mulai membuat dan mempublikasikan karya video bersama teman-temannya melaui Youtube dan facebook. Bukan hanya video yang dia buat, melainkan lagu sederhana bertema cinta dia buat untuk orang yang baru dia cintai, bahasa gaulnya sih gebetan. Mulai mengutak atik nada hingga keluarlah kata-kata. Saat itu yang ia gunakan untuk membuat karya nya adalah hanya bermodalkan gitar dan hpnya.



Waktu demi waktu Awan mulai mencari informasi mengenai gebetannya sampai dia mengungkapkan rasa hatinya dan Ayu pun menerimanya. Tak beberapa lama, hubungan itu pun sirna jua. Cinta mereka hanya bertahan sebentar saja, karena Ayu menyatakan ia dilarang dulu untuk menjalin cinta. Setelah berbulan-bulan kemudian Awan selalu mencoba menghubungi Ayu lewat nomor hpnya. Namun tak satu pesanpun ia terima, sampai suatu saat dia terima pesan yang singkat itu.



Ujian demi ujian pun telah ia lalui dengan sempurna, dengan susah payah mengerjakan latihan ujian dengan semaksimal mungkin dan mendapat suatu hasil yang setara dengan proses selama les. Pesan selalu ia kirimkan melalui hp nya, balasan tak satupun ia dapatkan. Hingga suatu malam dia mendapatkan balasan pesan ia terima. Ayu curhat tentang pengalaman yang di alaminya sejak masuk sekolah. Awan mencoba membatu kesulitan demi kesulitan, entah itu membantu atau tidak, karena ia hanya ingin masa lalunya itu penuh tawa tanpa ada kesedihan.



Waktu memang cepat berlalu, mengalir deras tak terbatas. Kini tinggalah Awan harus terpisah dengan para sahabatnya yang sangat solid dan baik itu. Awan bersama semua sahabatnya mengadakan reuni untuk merayakan kalulusan dan sekaligus mengindahkan waktu nya bersama  sahabat terbaiknya. Perpisahaan harus ia relakan, hidup baru harus ia jalani. Awan lulus dari Sekolah Menengah Pertamanya dilanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan di luar kota. Perjalanan menemukan sekolah terbaikpun sulit untuk ia pilih. Saat dia menemukan sekolah terbaik, banyak halang rintang untuk masuk ke sana. Banyak pula kata demi kata yang merobohkan niatnya. Setelah berkeliling mencari sekolah yang terbaik, ia memutuskan sekolah di luar kota bersama tiga sahabatnya.



Namun tak seperti yang ia fikirkan. Separuh konsep hidupnya gagal. Awan yang mencintai karya seni, malahan dia dibingungkan oleh pilihannya. Awalnya Awan ingin menjadi seorang editting, suteradara, atau yang berhubungan dengan dunia perfilman. Akhirnya dia harus masuk ke dunia logika, yang menunut ia berfikir teliti, cermat, dan cerdas mengambil keputusan. Ya itu adalah Software Engineering. Dia juga hobby komputerisasi, ia menyukai teknologi digital, dan juga ia lebih suka berfikir logika. Awan juga dibingungkan lagi dengan cabang seni. Yang harusnya ia ada di musik, ia terpaksa harus mendalami seni rupa. Tak ada pilihan lain, Awan di luar kota tak bersama teman-teman se hobby. Tidak akan tercipta seni musik bila Awan hanya berdiri sendiri. Ia tetap sabar menunggu, namun penantian tak membuahkan hasil, babak baru akan ia lewati. Awan harus cepat menentukan jalannya. Karena tekanan waktu kian meninggi, ia harus segera mencari grup atau pindah ke cabang lain. Karena awan se orang diri, awan memilih untuk pindah cabang. Setiap cabang musik ia lewati, namun tak ada musik yang bernada indah. Awan akhirnya masuk ke seni rupa, yang sebenarnya ia tak bisa apa-apa. Babak baru telah ia lewati dengan ikhlas dan tawa menyakitkan. Namun semua itu ia anggap pelajaran untuk menempuh hidup yang lebih curam lagi di hari esok, lusa, atau lain waktu.



Di setiap detik waktunya, dia tak pernah lupa akan masa lalunya yang singkat itu. Ia selalu memikirkan mantan kekasihnya dan ia hanya bisa merasakan rasa cintanya itu sendiri. Pesan teks selalu ia kirimkan, namun jarang sekali ada satu balasan. Ia tak ada harapan lagi untuk meredakan rasa rindunya itu selain ia melupakannya. Namun sampai kini pun ia tidak bisa melupakan kengangan itu. Ia hanya ingin bertemu dan bisa bertatap muka bagai sang sahabat. Jadi teman chatt nya aja ia sangat senang, tak  mengharapkan lebih. Karena ia hanya ingin yang terbaik untuk orang yang dicintainya. Awan hanya berharap yang terbaik menyertai hidup sang tercinta.



Setelah beberapa lama ia diluar kota, akhirnya ia menemukan sahabat baru dalam hidupnya. Kini ia tak merasa sendirian lagi. Yang tadinya ia tak punya teman satu pun di kelas, akhirnya ia mendapat puluhan teman baru. Memang untuk menjalani hidup baru perlu proses. Dan proses takkan mengkhianati hasil. Ia mulai menekuni kegiatan yang sebrba baru itu. Teman baru, lingkungak baru, pelajaran baru, mengasah bakat baru, dan profesi baru.



Di tempat kelahirannya, Awan menekuni dunia musik, video, dan elektronika. Semua hobby nya itu telah berkembang sejak SMP. Ternya dari semua hobby itu berawal dari satu hobby yang sangan ia cintai, yaitu musik. Ia sangat ingin mendalami musik, ia punya band di kampungnya. Ia ada di posisi gitaris. Ia bisa elekronika karena berawal dari keinginannya untuk membuat audio untuk mendengarkan musik. Ia tahu editing berawal dari keinginannya membuat rekaman sendiri. Ia juga menyatukan karnya kecilnya itu melalui video yang di unggah ke Youtube. Semuanya itu berawal dari musik. Ia sangat menyukai musik, dan yang membuat ia bisa seperti sekarang itu karena musik. Namun tak semua tempat ia bisa gunakan untuk menggali musik. Tak ada ruang untuk menggali skillnya di musik selain ia otodikan atau belajar sendiri di kampung halamannya yang kini waktunya sangat terbatas.



Memang Awan adalah orang yang sulit melupakan masa lalu, ia selalu berharap dan menunggu kabar dari masa lalunya. Senang rasanya bila satu kali ia dapatkan kabar. Di hidupnya, ia selalu datang satu pilihan yang sangat membingungkan. Halang rintang selalu datang silih berganti seiring berjalannya waktu yang tak penah berhenti.



Di tahun 2016 ini yang paling tidak bisa dilupakan adalah cinta, saat-saat bersama sahabatnya, bersama gurunya, dan perjalanan awal di sekolah barunya. Akhir tahun ini pun ia belum bisa move on, entah mengapa ia rasa Ayu adalah orang yang tidak bisa dilupakan. Terima kasih kenangan, terimakasih masalalu, karena masa depan tergantung perjuangan di masa lalu dan kesuksesan masa depan tak luput dari perjalanan masa lalu. Semoga di tahun yang akan datang bisa membawa tawa, keindahan, dan pengalaman yang berharga pula. Masa lalu adalah pengalaman yang paling berharga, takkan pernah aku lupakan semua teman-temanku yang pernah aku kenal, takkkan pernah aku lupakan kenangan menarik bersama orang yang pernah aku kenal, dan akan aku ciptakan masa depanku bersama orang-orang yang ada di sampingku.


0 Comments